Sunday, January 17, 2016

Konsepsi

Apakah konsepsi itu?

Menurut k\Kamus Besar Bahasa Indonesia , kata konsepsi memiliki arti sebagai berikut:

konsepsi/kon·sep·si/ /konsépsi/ n 1 pengertian; pendapat (paham); 2 rancangan (cita-cita dan sebagainya) yang telah ada dalam pikiran; 3 Bio percampuran antara inti sel jantan dan inti sel betina; pembuahan benih.

Dalam proses kehamilan manusia, konsepsi yang dipandang tepat adalah yang memiliki arti :"Percampuran anatara sel jantan dan inti sel betina; pembuatan benih"
 
Proses yang terjadi antara sel sperna (spermatozoa ) ketika berhasil menembus dinding sel telur seorang wanita, dan terjadi fertilisasi. Diistilahkan sebagai konsepsi. Perlu diketahui bahwa spermatozoa adalah sel yang terkecil dalam tubuh manusia.

Konsepsi terjadi di ampulla tuba, yaitu saluran yang ada dekat dengan ovarium ( tempat memproduksi sel telur). Ampulla tuba falopii ini meruparan saluran dengan kelebaran yang paling luas untuk saluran telur. Di sinilah terjadinya pertemuan antara sel sprematozoa dansel ovum. Setelah melebur dan bertemu, maka sel baru yang merupakan peleburan antara spermatozoa dan ovum ini akan berjalan menuju ke rahim, dan akan tertanan (implantasi) di dinding rahim wanita. Jadi, proses konsepsi ini sendiri terjadi dalam tahap-tahapan yang cukup rumit dan luar biasa. 

Perlu diketahui, untuk terjadinya pembuahan dibutuhkan hanya satu sel spermatozoa dan satu sel telur. Namun, dalam sekali ejakulat secara normal kurang lebih ada 200 juta sampai 500 juta sel spermatozoa. Sehingga,ternyata, kompetisi sudah dimulai ketika sel-sel spermatozoa ini saling berebut untuk dapat menembus dinding sel telut (ovum). Luar biasa bukan? Ternyata bayi adalah pemenang.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk terjadinya implantasi? yaitu sekitar 6 hari setelah pembuahan sampai benar-benar tertanan seluruhnya sekitar 10 (sepuluh) hari setelah pembuahan.

Monday, January 11, 2016

Kehamilan

  Setiap wanita dan hampir setiap pasangan usia subur, pasti menginginkan kehamilan yang sehat. Ada kalanya kehamilan datang sesuai rencana, ada pula yang harus menunggu begitu lama. 
        Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk mendapatkan kehamilan yang sehat.Apakah itu?
pertama : Kematangan fisik wanita sangatlah penting bagi calon ibu. Kenapa? Karena kehamilan yang terjadi pada wanita adalah peristiwa ajaib dan luar biasa yang perlu persiapan matang. kehamilan terjadikarena pembuahan antara sel telur dari pihak wanita dan sel sperma dari pihak pria.Kedua sel ini bertemu kemudian melebur dan akan tertanan pada dinding rahim wanita. Kematangan fisik wanita sangat diperlukan karena dalam perjalanan kehamilannya banyak sekali proses yang terjadi. Banyak sekali bahan yang perlu matang. Layaknya membangun sebuah gedung, bila bahan itu kurang baik secara jumlah maupun secara kualitas, maka hasilnya akan kurang optimal. Apa yang terjadi bila kekurangan jumlah dan kualitas dalam kehamilan? Kecacadan janin, keguguran, perdarahan yang berlebihan pada saat kehamilan, persalinan atau bahkan setelah persalinan. Pemenuhan zat gizi bagi ibu hamil sangatlah penting untuk diperhatikan.
kedua :Kematangan Psikologis. bagi calon ibu yang belum matang secara psikologis tentu akan sangat sulit menghadapi kehamilan dan dan persalinannya kelak. kematangan psikologis ibu akan sangat berpengaruh pada penerimaan ibu terhadap hadirnya janin dalam rahimnya. Bila terjadi penolakan, maka akan berpengaruh terhadap perkembangan fisik bahkan jiwa janin. Karena calon ibu tentu tidak akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan janinnya dan bayinya kelak. Bahkan bisa terjadi gangguan pasca persalinan yang sangat mengganggu ibu, bayi, pasangan dan keluarga nya. 

Lalu bagaimana kah agar kehamilan wanita itu bisa optimal? Tentu secara fisik calon ibu sudah siap. yaitu minimal usia ketika hamil 20 tahun dan maksimal 35 tahun. itu adalah masa di mana wanita optimal untuk hamil dan bersalin secara fisik. selain itu gizi calon ibu harus cukup. Tidak kekurangan gizi, yang bisa dilihat di antara dengan pengukuran lingkar lengan atas. yaitu tidak kurang dari 23,5 cm. Tidak anemia , dan tidak sedang menderita penyakit yang dapat memperburuk kehamilan maupun kesehatannya. Secara psikologis, wanita yang akan hamil perlu mendapat dukungan penuh dari suami dan keluarganya. Ini akan memberikan rasa nyaman dan aman, yang akan berdampak pada penerimaan calon ibu kepada janinnya.